Friday 16 February 2018

TEORI EMPLOYEE ENGAGEMENT




A.Employee Engagement (Keterikatan Karyawan)
1.     Definisi Employee Engagement
Istilah employee engagement pertama kali dipopulerkan oleh Kahn (1990), ia menyatakan bahwa employee engagement sebagai keterikatan anggota organisasi dengan organisasi itu sendiri bukan hanya secara fisik, kognitif tetapi bahkan secara emosional dalam hal kinerjanya (Albrecht, 2010). Walaupun sebetulnya sudah ada konsep serupa seperti komitmen organisasi (Allen & Meyer, 1991), kepuasan kerja yang sudah lebih dahulu ada (Meyer dkk., dalam Albrecht, 2010). Memang istilah employee engagement belakangan ini dipopulerkan oleh Gallup Consultant dengan berbagai hasil survey-nya. Walaupun beberapa ahli masih memperdebatkan definisi employee engagement masih tumpang tindih dengan konsep lainnya. Namun ada satu benang merah yang disepakati bahwa employee engagement sangat penting dalam organisasi dan sangat erat kaitannya dengan kinerja.

EMPLOYEE ENGAGEMENT


Dewasa ini setiap organisasi dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menjalankan bisnisnya. Tantangan-tantangan tersebut datang dari berbagai aspek mulai dari aspek ekonomi, sosial, politik, budaya dan terutama aspek teknologi dan berbagai tantangan tersebut pada akhirnya memaksa setiap organisasi untuk dapat bersaing dengan organisasi lain agar tetap bertahan dalam menjalankan setiap bisnisnya (Cintya, 2012). Hal yang paling penting dan utama dalam sebuah organisasi adalah karyawannya. Karyawan merupakan kunci penting dalam mengghadapi persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Zaman yang semakin hari semakin berkembang, dimana generasi-generasi baru mulai lahir dengan karakteristik tertentu menyebabkan organisasi harus berpikir keras dalam menghadapi kelahiran generasi-generasi tersebut. Hal ini disebabkan karena perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh generasi tersebut. Oleh karena itu, dalam memperlakukannya diperlukan cara yang berbeda pula.

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Pengertian Perkembangan


Perkembangan adalah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam jangka waktu tertentu menuju kedewasaan.


Fase-fase Perkembangan

Menurut Aristoteles

-0-7 tahun     = masa anak kecil
-7-14 tahun   = masa anak-anak
-14-21 tahun = masa remaja

Saturday 27 August 2016

TEORI KEPRIBADIAN MENURUT GODON ALLPORT



1.      Biografi Gordon Allport
Gordon Alport lahir pada tahun 1897 di Montezuma, Indiana. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Karena bersifat pemalu dan selalu ingin belajar, dia menghabiskan masa kecil yang agak terisolasi dari pergaulan. Karena ayahnya adalah seorang dokter desa, Gordon tumbuh di tengah-tengah pasien, perawat dan petugas sebuah rumah sakit kecil. Setiap orang beerja keras. Masa kecilnya sangat menyenangkan dan relatif tidak ada peristiwa yang mengguncang.
Allport sering mengulang sebuah cerita dalam biografinya. Saat berusia 22 tahun, dia pergi ke Wina. Dia berencana bertemu dengan Sigmund Freud. Dia menceritakan beberapa pengamatan yang telah ia lakukan sebelum bertemu Freud. Dia bercerita tentang seorang anak laki-laki yang duduk di atas bus dengan gelisah, karena dia duduk di bangku yang sebelumnya diduduki oleh seorang pengemis dekil. Gordon menganggap hal ini sama dengan ajaran ibunya untuk selalu menjaga kebersihan.
Freud bukannya menanggapi pengamatan yang dilakukan Gordon ini, tapi malah melihat cerita ini sebagai ekspresi dari proses yang lebih dalam dan berasal dari alam bawah sadar Gordon. Freud langsung berkomentar, “Dan anak kecil itu kamu sendiri, bukan?”.

Saturday 20 August 2016

KESEHATAM MENTAL



Menurut WHO, Kesehatan Mental didefinisikan sebagai keadaan dimana individu
merasa sejahtera.  
Kesehatan mental yang baik ditandai dengan:
• Kemampuan individu mengetahui potensinya dan memaksimalkan potensi tersebut
• Kemampuan individu mengatasi situasi menekan yang dihadapinya
• Kemampuan individu untuk bekerja secara produktif dan bermanfaat di tempat kerja,
  keluarga, komunitas, dan di antara teman.
Menurut Zakiah Darojad, Pengertian Kesehatan Mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisan jiwa dalam hidup.

Friday 19 August 2016

PENGERTIAN HOMEOSTASIS




Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari lingkungan internal tubuh yang mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996 ). Pendapat lain mengatakan bahwa Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang di alaminya.
Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 )
Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara konstan ( Dubois, 1965 )

Sejarah dan Aliran Psikologi




Secara garis besarnya sejarah psikologi dapat di bagi dalam dua tahap, yaitu masa sebelum dan masa sesudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri ( psikologi  menjadi ilmu yang berdiri sendiri baru dimulai pada tahun 1879 ketika Wilhelm Wundt (1832-1920) mendirikan laboratorium psikologi pertama di kota leipzig, Jerman.
Sebelum tahun 1879, psikologi dipelajari oleh para ahli filsafat dan para ahli ilmu fasal (phisiologi), sehingga psikologi dianggap sebagai bagian dari kedua ilmu tersebut. Para ahli ilmu filsafat kuno, seperti plato, Aristoteles dan Socrates telah memikirkan jiwa dan gejala-gejalanya. Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan adalah ilmu yang mempeljari hakikat sesuatu dengan menciptakan pertanyaan dan jawaban secara terus-menerus sehingga mencapai pengertuan yang hakiki tentang sesuatu. Pada waktu itu belumada pembuktian secra empiris, melainkan berbagai teori dikemukakan berdasarkan argumentasi logika belaka. Psikologi benar-benar msih merupakan bagian dari filsafatd alam arti semurni-murninya.