Homeostasis adalah Konsistensi dan
uniformitas dari lingkungan internal tubuh yang mempertahankan fungsi normal tubuh
( Anderson, 1996 ). Pendapat lain mengatakan bahwa Homeostasis adalah suatu
keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang
di alaminya.
Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam
mempertahankan keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna
memelihara dan mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926
)
Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau
terhadap lingkungan internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai
suatu kunci keberhasilan, bertahan dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang
yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan
penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara konstan (
Dubois, 1965 )
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau
mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang
konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan
dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme. ( www.wikipedia.com)
Homeostatis
adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme.
Jadi, kesimpulan dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus
menerus atau suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam
menghadapi kondisi yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung
secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.
Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh
mengalamai stress sehingga tubuh secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan
diri untuk menjaga kondisisi nyang seimbang.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat
dikendalikan oleh suatu system endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses
homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis
ini dapat melalui 4 cara diantaranya:
1.
Self regulation dimana sistem ini
terjadi secara ototmatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses
sistem fisiologis tubuh manusia.
2.
Berkompensasi yaitu tubuh akan
cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan dalam tubuh sebagai contoh apabila
secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin maka proses dalam tubuh khususnya
pembuluh darah akan mengalami kontraksi pembuluh darah perifer dan merangsang
pada pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang
akhirnya menggigil yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil.
Dengan cara system umpan balik negative, proses ini merupakan penyimpangan dari
keadaan normal segera dirasakn dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh
dalam keadaan tidak normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik
untuk menyeimbangkan dari keadaan yang ada. Cara umpam balik untuk mengkoreksi
untuk ketidak seimbangan fisiologis , hal ini dapat dicontohkan apabila
seseorang terjadi hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung yang
cepat untuk membawa darah dan oksigen yang cukup kesel tubuh.
Pengaturan fisiologis digunakan untuk mengembalikan keadaan
normal apabila terganggu.pengaturan sifat pendaparan dilakukan oleh ginjal dan
pernafasan. Cairan tubuh merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh
diatur keseimbangan bermacam-macam elektrolit.
Homeostasis juga mengatur
keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar suhunya selalu konstan 370C
dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas. Contoh homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah
suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal
ini juga menyebabkan kulit berwarna merah. Apabila kadar glukosa dalam darah
telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.
Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis
antara lain:
- · Hati
- · Ginjal
- · Kulit
Proses
pengaturan dalam tubuh manusia
Diantara kemungkinannya ialah:
- Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air
- Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air
Apabila kadar garam lebih dari
jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis
KONSEP HOMEOSTASIS
Sel tubuh berkontrak dengan lingkungan internal yang
dipertahankan sendiri dan bukan dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi
tubuh.
Apabila tiap-tiap sel memiliki kemampuan dasar untuk
bertahan hidup,mengapa sel-sel tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan
tugas-tugas khusus dan terorganisasi sesuai kekhususan masing-masing menjadi
sistem yang melakukan berbagai fungsi yang esensial agar tubuh keseluruhan
dapat bertahan hidup.sel-sel pada organisme multi sel harus memberi kontribusi
bagi kelangsungan hidup organisnme secara keseluruhan dan tidak dapat hidup dan
berfungsi tanpa kontribusi dari sel-sel tubuh lainnya karena sebagian sel
tersebut tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat organisme
tersebut hidup.
Suatu organisme uni sel, semisal amoeba dapat secara
langsung memperoleh zat-zat gizi dan O2 dari dan mengeluarkan
zat-zat sisa kelingkungan eksternal disekitarnya. Sebuah sel otot atau sel lain
pada organisme multi sel juga membutuhkan zat dan O2 dan
mengeluarkan zat-zat sisa, namun sel otot tidak dapat secara langsung melakukan
pertukaran ini dengan lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut
terisolasi dari lingkungan eksternal tersebut.
Bagaimana mungkin sebuah sel otot dapat melakukan
pertukaran-pertukaran vital tersebut dengan lingkungan eksternal yang tidak
berkontak dengannya? Kuncinya adalah adanya suatu lingkungan internal cair yang
berkontak langsung dengan sel-sel tubuh. Lingkungan internal ini terletak di
luar sel tetapi di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh melakukan pertukaran
antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga, sistem
pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma.
Sistem sirkulasi mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh
tubuh.
Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam
cairan inter stitial, diserap oleh plasma dan dislurkan ke organ-organ yang
khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini dari lingkungan internal ke
lingkungan eksternal. Paru mengeluarkan CO2 dari plasma, dan ginjal
menyerap zat-zat sisa lainnya untuk dikeluarkan melaui urin.
Homeostasis penting bagi
kelangsungan hidup sel, sebagai bagian dari sistem yang terorganisasi, memberi
kontribusi bagi homeostasis
Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi hanya jika dibasuh
oleh cairan ekstra sel yang cocok bagi kelangsungan hidup mereka, dengan demikian
komposisi kimiawi dan keadaan fisik lingkungan internal hanya diperbolehkan
menyimpang dalam batas-batas yang sempit. Sewaktu sel mengeluarkan zat-zat gizi
dan O2 dari lingkungan internal, bahan-bahan esensial ini harus
secara terus menerus dilengkapi lagi agar proses sel mempertahankan hidupnya
yang berlangsung terus menerus dapat berlanjut.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut
berperan dalam mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan
untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat
dipertahankan.
Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan
secara homeostasis:
1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
2. Konsentrasi O2 dan CO2.
3. Konsentrasi zat-zat sisa.
4. pH.
5. Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit
lain.
6. Suhu.
7. Volume dan tekanan.
Terdapat sebelas sistem tubuh utama
yang berkontribusi terpenting dalam untuk homeostasis
1. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang
membawa berbagai zat.
2. Sistem pencernaan, menguraikan makanan menjadi
molekul-molekul kecil zat gizi yang dapat diserap kedalam plasma untuk
didistribusikan keseluruh tubuh.
3. Sistem respirasi, mengambil O2 dari dan
mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
4. Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air,
dan elektrolit lain dari plasma melalui urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5. Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi
bagi jaringan lunak dan organ-organ. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan kalsium(Ca++).
6. Sistem otot, menggerakan tulang-tulang yang
melekat kepadanya. Sistem ini memungkinkan individu mendekati makanan dan
menjauhi bahaya. Panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting untuk
mengatur suhu.
7. Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian
luar yang mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing
masuk ke dalam tubuh. Sistem ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh.
8. Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan
benda asing dan sel-sel tubuh yang telah menjadi kanker. Sistem ini juga
mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cedera.
9. Sistem
saraf adalah
salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama tubuh. Sistem ini sangat
penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap berbagai
perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga bertanggung jawab atas fungsi
lain yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan
homeostasis.
10. Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama
lainnya. Sistem ini terutama penting untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi
dan, dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol volume serta komposisi
elektrolit lingkungan internal.
11. Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis.
sehingga tidak penting bagi kelangsungan hidup individu, akan tetapi sistem ini
penting bagi kelangsungan hidup suatu spesies.
Gangguan pada homeostasis dapat menyebabkan penyakit dan kematian
Gangguan pada homeostasis dapat menyebabkan penyakit dan kematian
Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara
benar, homeostasis terganggu dan semua sel akan menderita karena mereka tidak
lagi memperoleh lingkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika
gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi
memungkinkan kelangsungan hidup, timbul kematian.
Refrensi
1.Bagian
labotarium Universitas Ahmad Dahlan. ( 1997 ). Buku Pedoman Praktikum
Faal II. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
2.Cameron, John R. ( 2006 ). Fisika Tubuh Manusia. Jakarta : EGC.
1.
No comments:
Post a Comment